Tetaplah Tersenyum

Dulu aku merasa sangat sendiri. Setiap ada masalah, setiap aku ngerasa gelisah, aku nggak pernah sekalipun menceritakan itu sama siapapun. SIAPAPUN.
Pelan-pelan aku membuka diri. Aku mulai menceritakan apa yang aku rasakan. Apa masalahku. Apa yang jadi pikiranku saat itu. SEMUANYA.
Semakin ke sini, aku menemukan TIGA ORANG sahabat terbaikku. Yang nggak cuma mau dengerin aku, tapi juga mau nemenin aku. Buat aku, mereka bener-bener tau gimana caranya jadi sahabat :)

Aku cerita semuanya sama mereka. Tapi kok dipikir-pikir, aku malah keliatan sering mengeluh ke mereka. Aku terlalu sering mencurahkan semua perasaanku ke mereka. Aku merasa SANGAT MEREPOTKAN.
Aku yakin, mereka pun juga punya masalah, punya sesuatu yang sebenarnya pengen dibagi. Tapi kadang, aku MENUNTUT mereka mendengarkan aku. Aku EGOIS. Entahlah, mungkin ini cuma perasaanku aja, karena aku yakin mereka nggak mungkin kepikir sampe ke sana. Aku yakin, mereka SELALU dengerin aku karena mereka SAYANG sama aku, mereka PEDULI sama aku.

Tapi biar apapun itu, aku tetap ngerasa nggak enak.
Akhirnya aku BERJANJI sama diriku sendiri: SUDAH CUKUP KAMU NGEREPOTIN MEREKA DENGAN CURHATAN KONYOLMU. SUDAH CUKUP KAMU NGEREPOTIN MEREKA DENGAN KEEGOISANMU. MULAI SAAT INI, JANGAN TERLALU MENGUMBAR PERASAANMU KE MEREKA. SIMPAN SEMUANYA BUAT KAMU SENDIRI. BIAR KALO KAMU SAKIT, YA KAMU AJA YANG NGERASA, JANGAN ORANG LAIN JADI IKUTAN NGERASA SAKIT.
Itu kataku buat diriku sendiri.

Maka saat ini, aku akan berusaha buat nahan hasratku curhat ke mereka. Aku akan berusaha buat jadi AKU YANG DULU: yang menyimpan semuanya untuk aku sendiri.
Aku akan coba JADI AKU YANG DULU: yang selalu TERSENYUM buat temen-temenku :)

Comments

  1. gak gitu juga fit..
    justru kalo dibagi kan qta jadi ngerti.
    dan itu justru membuat qta semakin tambah deket..
    tapi ya itu semua kmbali lagi padamu :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)