Hidup Itu Lucu

Habis liat iklan Gudang Garam yang tagline-nya: apa inspirasi kecilmu?

Habis liat juga eksperimen sosialnya social media influencer yang lagi happening si Mbak Gita Savitri Devi.

Ngomongin si Gitasav dulu lah ya. Kayaknya dia biasa dipanggil Kagit Mbagit or else tapi aku mau sedikit 'njangkar' panggil dia Gita langsung aja.
Mendadak suka sama selebgram satu ini karena mirip banget nya dia sama artis Korea si Kim Ji Won. Tipikal anak sekarang banget kan, fisik nomor satu ? Tapi emang bener itu faktanya.

Habis itu kepo dan kepo, dari mulai instagramnya sampe youtube. Terus kepincut sama segmen Beropini dia di channelnya. Gatau deh, perasaan Gita ini cukup berani kalo boleh kubilang. Dan aku suka karena jarang nih ada orang bisa segamblang itu ngomong di hadapan publik. Apalagi kalo bahasannya tentang isu-isu yang 'sensitif'.

Sensitif menurutku adalah ketika apa yang kita perbincangkan berkaitan sama banyak orang. Banyak orang means banyak pemikiran, artinya banyak juga pemahaman. Ngomongin A bisa ditangkap B, C, D, dst sama orang lain. Karena pada dasarnya, nilai yang kita masing-masing pegang juga beda.

Lanjut ke poinnya aja.

Beberapa saat yang lalu si Gita ini posting "gitu aja kok repot" di instagram. Memperlihatkan wajahnya yang purely bare face karena habis main di pantai buat shooting salah satu program TV yang lagi dia kerjain.

Tadinya sempet kecewa karena begitu lihat 'maksud' dia yang tertera di salah satu komennya ke follower. Social experiment katanya. Dalem hati, ngapain sih pake ngetes keganasan warganet/netizen atau apalah itu. Sempet ke-offense juga karena salah satu alasanku follow dia ya iri juga ngeliat dia -dan segala postingan-nya. Kecewa karena aku anggap dia kok jadi sombong gini sih, ngerasa hidupnya lah yang paling ideal, paling benar.
Terus udah sih. Aku termasuk silent reader sekaligus penghujat dalam diam soalnya hahaha.

Main lah aku ke twitter. Ternyata postingan Gita itu udah sampe ke media ! Wolipop kalo ga salah. Kubaca deh itu. Termasuk di dalamnya ada beberapa kutipan komen yang ada di postingan-memancing-perdebatan nya si Gita. Salah satu yang dikutip bilang kalo Gita ini mulai kena nyinyir dari twitnya yang Bill Gates-Bill Gates itu yang katanya juga dihapus. Ada juga yang bilang, tentang twit yang dihapus Gita itu udah ada penjelasannya di blognya.
Aku ngga baca komen instagramnya satu-satu, jadi gatau juga kutipan di Wolipop itu benar atau salah. Aku juga ngga ngerti soal twit itu btw, jadi aku memutuskan untuk kembali kepo si Gita. Kali ini twitternya. Cuma buat langsung cari link ke blognya.

Ternyata yang dimaksud komen-ner itu tentang penjelasan Gita di blog ada di postingan terbarunya.

Aku coba baca dari awal sampe akhir.

.....lalu semudah itu ngerti.

Akhirnya tetep aja salut lagi sama si Gita ini. Jujur, appreciate banget buat keberaniannya ngangkat isu yang kaitannya sama orang banyak. Apalagi orang banyak itu menghabiskan banyak waktunya di dunia maya, si warganet.

Aku setuju banget sama statemen yang dia tulis, yang ngambil dari omongannya Ali bin Abi Thalib: "don't explain anything, your friends wouldn't need it, your enemies wouldn't believe it".
Meskipun jaman sekarang bakal susah kalo kita melakukan sesuatu, apalagi yang dianggap ngga biasa, tanpa harus menjelaskan maksudnya. Masyarakat sekarang, didukung teknologi yang makin canggih, jadi orang yang sukaaa banget ngurusin hidup orang lain. Judging udah jadi hal yang biasa. Semua itu karena kita melihat apa yang bisa kita lihat. Bukan memahami.
Menurutku masyarakat sekarang pun lebih mudah dipengaruhi lewat apa yang nampak, bukan dari pemahaman.

Aku pernah tulis ini di twit: kita ngga pernah tau apa maksud isi konten sebuah sosial media. Karena belum tentu yang tampak baik itu baik, dan yang tampak buruk itu tidak baik.
Pengguna sosial media kayaknya butuh untuk jadi lebih dewasa. Setidaknya dengan ngga serta merta men-judge orang dari isi sosial medianya aja udah cukup menyiratkan bahwa mereka ini cukup pandai memahami orang lain.

Jadi inget tagline-nya iklan Gudang Garam: apa inspirasi kecilmu?
Meskipun aku ngga suka sama betapa merajainya industri rokok di Indonesia, tetep aja aku salut sama iklan-iklan yang mereka buat karena rata-rata isinya bermakna.

Hidup itu lucu kan ?

Harapannya sih, dengan bijaksana bersosial media kita udah ikut menyumbangkan inspirasi. Setidaknya buat diri sendiri biar ke depannya banyak-banyak introspeksi terus jadi pribadi yang lebih santun.

Comments

  1. lol sebagai kaum milenial, aku juga baca blog dan nonton channel utube gitasav hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. tos dulu dong ! termasuk beda yak isi channelnya, di antara banyaknya cewek2 di luar sana yang jadi beauty vlogger, ada si gitasav yang ga cuma ngomongin skincare dan makeup lol

      Delete
  2. Good! Akupun masih ngga ngerti kenala netizen sebenci itu sm gitasav, dan gitasav selalu berani menyuarakan pikirannya. Seolah ka gita menjerit saat ada sebuah ketidakadilan hadir di hadpannya. Btw, main juga ke blogku yaa gwenijeanna.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)