Never Ending Asia: JOGJA!

Ollo readers! :)
Sedikit cerita tentang pengalaman backpacker ku yaa :)

Tokoh dalam kisah nyata ini ada tiga: aku, Ismi, dan Diah. Check it out!

Rencana awal:
Tadinya aku, Ismi, sama Diah mau ke Bandung. Rencana-cukup-gila, mengingat kami bertiga belum pernah jalan-jalan sendiri tanpa orangtua. Tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya kami memutuskan: Bandung itu jauh dari Semarang, butuh budget banyak, dan nggak ada yang ngerti nggak ada yang mandu pas di Bandungnya. Tujuan diganti, ke kota yang lebih dekat, banyak tempat wisatanya, dan ada yang bisa ditanya-tanyain kalo seandainya terjadi sesuatu sama kami: JOGJA :D

Hari pertama (Kamis, 12 Mei 2011)
Ini sudah mundur satu hari, karena awalnya kami mau berangkat kemarinnya tanggal 11 Mei 2011. Berhubung Ismi ada sedikit urusan, makanya kami undur sehari. Tapi itu bukan masalah besar, yang penting berangkat! :D
Aku, Ismi, Diah berangkat dari agen bis Nusantara jam 9.00 kurang lebih (padahal jadwalnya di karcis bisnya jam 7.30 -_-). Sekali lagi nggak masalah. Jadwal yang kami buat memang berangkat dari Semarang jam 9.00 haha.
Kami naik bis Nusantara seharga Rp 35.000 dari Sukun sampe terminal Jombor, Jogja. Aku, Ismi, Diah duduk paling belakang. Setelah kurang lebih dua jam, kami sampe di Jombor. Dari Jombor langsung ke shelter Transjogja yang ada di dalam terminal itu. Kami naik Transjogja jalur 2A menuju Malioboro.
Aku, Ismi, Diah turun di shelter Malioboro 1. Tujuan kami daerah Sosrowijayan, karena katanya Pasar Kembang itu daerah lokalisasi.
Sambil berjalan, kami bertanya pada seorang tukang becak (kalo nggak salah :p)
Aku: "Pak, kalo daerah Sosrowijayan itu sebelah mana ya?"
Tukang becak: "Oo.. Itu ada toko Truntum, nanti belok kanan. Mau cari penginapan ya mbak? Naik becak aja, lima ribu." (ni bapaknya sekalian promosi haha)
Aku: "Iya."
Tukang becak: "Tapi mbak, kalo Sosrowijayan itu deket tempat lokalisasi. Aman sih, tapi kurang nyaman. Atau di daerah Dagen aja?"
Aku, Ismi, Diah: (melongo abis)
Aku: "Kalo Dagen itu mana pak?" (keinget Budhe Rum yang di Jogja pernah bilang kalo mau cari penginapan di daerah Dagen aja)
Tukang becak: "Dagen itu masih kesana lagi mbak. Agak jauh. Pertigaan itu nanti belok kanan. Mending naik becak aja mbak." (sambil promosi lagi haha)
Aku: "Engga pak, makasi ya pak."
Akhirnya tanpa naik becak punya bapak baik hati tadi, kami jalan ke daerah Dagen. Begitu ketemu, kami nyari losmen (bukan hotel, biar murah) haha. Kami langsung buka catetan yang Diah bikin isinya alamat losmen-losmen di daerah Malioboro. Dan cuma ada satu yang dicatet yang ada di daerah Dagen. Yauda, kami coba cari Losmen Famili (namanya itu). Alhamdulillah nggak jauh-jauh, kami liat papan tulisannya: Losmen Famili, Jalan Dagen 14 Yogyakarta. Begitu mau masuk losmen, ada lagi tulisan: 85.000/hari, kamar mandi dalam. Okeee..
Kami masuk langsung ketemu resepsionis. Di situ ada beberapa pilihan kamar dengan beberapa pilihan harga juga. Kami pilih yang 90.000 + 10.000 (katanya karena harusnya untuk 2 orang tapi kami 3 orang) dengan single bed di lantai satu. Disiapin bentar kamarnya, terus kami istirahat ngelurusin kaki dan ngisi perut.
Aku nggak bawa bekal sendiri. Aku ngajak Ismi keluar cari maakan. Ketemu rumah makan padang. Bayangan makan rendang menari-nari di kepalaku haha. Aku sama Ismi masuk, lalu
Penjual: "Lauknya apa mbak?"
Aku: "Rendang ya mbak."
(Penjual lagi ngambilin nasi)
Aku: "Eh mbak, berapa ya?"
Penjual: "Empat belas ribu." (Aku melongo, kaget banget. Buset mahal gila! -_-)
Aku: "Ehm kalo sama telur berapa?"
Penjual: "Lima ribu."
Aku: "Hehe yauda kalo gitu sama telur aja." (Kejadian setelahnya: si Mbak Penjual ngetawain aku -_-)
Aku: "Sama perkedel juga satu ya mbak."
Aku sama Ismi pulang dengan sebungkus nasi padang berlaukkan telur dan perkedel dan daun singkong tentunya, dengan harga Rp 8.000 wow :o
Sampai di losmen, aku, Ismi, Diah langsung buka bekal dan makan siaaang nyam nyam. Habis itu, sholat dzuhur jamaah di tempat-super-sempit kalo buat jamaahan bertiga.
Setelah sholat, aku, Ismi, Diah jalan keluar. Niatnya mau ke shelter yang tadi pertama kali turun, di utaranya Dagen. Tapi ternyata di selatannya ada shelter dan itu lebih deket. Kami jalan ke shelter Malioboro 2. Dari situ kami disuruh naik Transjogja jalur 1A (kalo nggak salah) dengan tujuan Prambanan.
Sampai di shelter Prambanan, kami masih harus jalan lagi ke pintu masuk. Dan itu jauh-banget! -_-
Di tengah-tengah perjalanan kami ke pintu masuk Prambanan, kami ketemu seorang penguntit. Nggak main-main, orang gila sob! -_- Kami mempercepat langkah, dengan pikiran tu orang gila nggak bakal ngikutin lagi. Ternyata kami salah. Jarak kami sama si orang gila itu tetep, artinya dia memang ngikutin kami kan? Haha.. Setelah sedikit ngos-ngosan karena agak berlari, ketemu juga pintu masuknya. Kami istirahat sebentar.
Sebelum masuk, kami liat ada orang jual topi. Yeee kami beli topi dulu. Topi lebar gitu. Kayak yang biasa dipake turis-turis buahahahaha :D
Langsung masuk ke loket. Beli tiket. Tadinya mau sampe Boko naik kendaraan yang disediain pihak Prambanan. Tapi mungkin karena udah sore (sampe Prambanan jam 15.00) jadi udah nggak ada lagi yang ke Boko. Dengan berat hati kami membeli tiket masuk Prambanan seharga Rp 20.000 (kalo hari libur Rp 23.000).
Setelah kurang lebih dua jam muter-muter di Prambanan, cari spot asik buat foto (tujuan utama: foto-foto haha), kami keluar. Karena capek, haus juga, kami coba cari es degan. Alhamdulillah ada. Pas hujan turun juga. Kami minum degan seharga Rp 3.000 per gelas. Kami belum sholat ashar (waktu menunjukkan pukul 17.00 -_-) jadi kami sedikit menerobos hujan yang alhamdulillah agak reda. Kami sholat ashar di Masjid Besar di selatannya Prambanan (nama masjidnya lupa).
Jam 17.30 kurang lebih, kami melanjutkan perjalanan ke sehlter Prambanan. Naik jalur yang ke arah Malioboro. Kali ini kami turun di shelter Malioboro 2 yang lebih dekat ke losmen. Haha..
Sampai di losmen, kami gantian mandi dan sholat maghrib. Sebelum lanjut jalan sepanjang Malioboro, kami isyaan dulu. Lalu, lanjut deh. Kami jalan sepanjang Malioboro, sampai Museum Batik yang di pinggir jalan (seberang Benteng Vrederburg), sampai alun-alun utara juga. Cari spot oke buat foto dong jelas :D
Pulangnya, kami yang ngidam jagung bakar harus rela menggantinya dengan jagung rebus. Seharga Rp 2.000 kami makan di bawah jam-agak-besar yang ada di tengah jalan. Sayangnya, jagungnya nggak kebeneran nih. Kayak basi -_- Yaah belum rejekinya kali ya :)
Abis itu kami jalan lagi. Sebelum masuk losmen, kami makan (atau minum?) ronde dulu. Dengan Rp 5.000 kami dapet ronde semangkok. Agak kenyangan, kami jalan lagi menuju losmen. Waktu itu udah jam 22.00 hehe..
Hari ini cukup dulu. Istirahat :D

Hari kedua (Jum'at, 13 Mei 2011)
Pagi-pagi badan pegel semua. Yaaah soalnya kami mengandalkan kekuatan kaki untuk jalan sepanjang perjalanan (?) haha..
Jam 9.00 kami jalan (lagi) menuju Kraton Jogja di selatannya alun-alun utara. Di tengah perjalanan ditawari becak mulu, yang lima ribu lah yang sepuluh ribu lah. Tapi kami tetep jalaaan :D
Masuk Kraton dengan Rp 3.000 plus Rp 1.000 untuk camera permit. Masih sepi. Belum banyak yang dateng. Kami muter-muter Kraton. Foto-foto tidak ketinggalan. Begitu perut udah mulai bunyi, kami memutuskan buat mengakhiri muter-muternya. Eh pas pulang, mak gruduk, banyak anak-anak studytour (mungkin) yang lagi dengerin pemandu Kraton njelasin macem-macem. Giliran kami pulang aja, rame -_-
Kami cari sarapan (padahal udah jam 10.00). Tadinya mau bubur ayam, tapi sepanjang jalan nggak ketemu orang jual bubur ayam. Akhirnya kami ganti jadi mie ayam. Alhamdulillah enak. Plus minum (es teh/es jeruk nipis) kami bayar Rp 8.000 lho. Kami pengen naik andong nih, jadi kami jalan lagi menuju tempat pemberhentian andong haha. Eh tergoda deh sama rujak es krim. Cuma Rp 3.000 kami dapet segelas rujak es krim.
Aku, Ismi, Diah akhirnya ke Vredeburg naik andong dengan Rp 30.000 saja hehe.. Kami masuk Vredeburg dengan Rp 2.000 dan muter-muter. Beuuuh bagus banget meskipun aku bingung apa sih yang ditawarkan di Vredeburg haha.. Tapi okelah kalo buat foto :D
Pulangnya, kami mampir beli oleh-oleh di Malioboro. Aku sama Diah dapet beberapa kaos.
Jam 12.30 kami siap-siap pulang (maksimal check out jam 13.00 sih). Jam 13.00 aku, Ismi, Diah check out. Sebelumnya beli oleh-oleh makanan khas Jogja dulu di deket losmen. Dengan bawaan yang seabrek, kami menuju shelter Malioboro 2. Awalnya mau naik kereta, jadi kami tanya sama petugas shelter,
Ismi: "Kalo ke Stasiun Tugu naik apa mas?"
Petugas: "Wah kalo ke Stasiun Tugu jalan aja mbak. Naik Transjogja lama."
Aku: "Yauda Mi, ke Jombor aja. Capek ni."
Ismi: "Kalo ke Jombor?"
Petugas: "Naik 3A mbak. Tapi nunggunya lama."
Aku: "Nggak pa-pa." (Pikirku, ni petugas kok aneh sih daritadi dibilang lama mulu, apa nggak mau Transjogjanya laris? haha)
Setelah beli tiket seharga Rp 3.000 kami nunggu jalur 3A. Begitu dateng, kami langsung menyerbu masuk haha. Tapi penuh -_- Yauda berdiri dulu. Setelah cukup lama, kami masing-masing dapet tempat duduk. Tapi masalahnya, jalan yang dilewati Transjogja ini kok aneh, nggak kenal gitu. Aku sih mikirnya mungkin muter, nggak lewat jalan yang sama ke Jombor. Beberapa saat kemudian, Transjogja masuk ke terminal, tapi bukan Jombor! Doeng -_- Aku tanya sama supir Transjogja akhirnya.
Aku: "Pak, ini sampe Jombor nggak nanti?"
Supir: "Wah nggak mbak. Mbaknya dari shelter mana tadi?"
Aku: "Malioboro."
Supir: "Tadi harusnya transit di shelter PKO (kalo nggak salah denger) terus ganti jalur 2B." (Nahlooo -_-)
Aku: "Terus kalo mau ke Jombor dari sini gimana pak?"
Supir: "Mbaknya turun sini aja (shelter Terminal Giwangan). Nanti naik jalur 3B terus ganti 2B."
Tanpa banyak omong, kami langsung turun. Nunggu Transjogja jalur 3B. Untung meski gonta-ganti bis, selama masih di shelter, kami nggak usah bayar lagi.
Tranjogja jalur 3B dateng, kami bertiga langsung masuk. Di sebuah shelter (deket Museum Perjuangan), kami turun, transit ganti jalur 2B. Sekarang kami sedikit tenang karena ini bis yang bener haha..
Sampai di Jombor, bis Nusantara menuju Semarang udah siap. Kami lari ke agen, beli 3 tiket. Sebelum berangkat, kami sholat dzuhur-ashar dijamak. Setelah itu kami santai di bis. Tapi aku, Ismi, Diah ribut sendiri di belakang :D
Berangkat dari Jogja jam 15.00 sampe Semarang jam 19.00 kayaknya. Macet dari Pudak Payung sampe Sukun. Turun di Sukun, kami berpisah. Diah dijemput. Aku sama Ismi cari kamar mandi sama tempat makan. Dipilihlah McDonald ADA Banyumanik. Aku sama Ismi mutusin sholatnya di rumah aja nanti, dijamak lagi.
Jam 19.30 kami berdua pulang, ngangkot. Dua kali. Angkot Banyumanik-Bangkong terus lanjut Bangkong-Majapahit (Ismi) dan Bangkong-Penggaron (aku).
Di tengah perjalanan pulang, kami berdua dapet sms dari Diah kalo handycam nya ketinggalan di Nusantara. Diah akhirnya ngejar bis sama adiknya sampe ke Terboyo. Beberapa jam nunggu kabar dari Diah, akhirnya dia sms kalo handycam nya ketemu. Alhamdulillah ya Allah :D

Malamnya kami tidur dengan lelap karena capek dan lega luar biasa karena handycam Diah ketemu.

What an amazing journey! :D

Never ending friendship; never ending moments; NEVER ENDING ASIA: JOGJA! :D

Comments

  1. Waaaaaa...ini dia yg gak bisa aku trima.. ;(
    Pergi jlan2..gak ngajak2.. ;'(
    Y sudaaah..yg penting kita HAPPY!! :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)