[FanFic] Scandal Maker; Code Name Heechul


“Heechul akan Menyelesaikan Wajib Militernya dalam Waktu Dekat”

Suri berjalan cepat menuju ruang tengah, melirik sekilas tabloid yang sudah dibelinya sejak dua bulan yang lalu. Kalau bukan karena Hyorin yang memaksanya membeli tabloid itu, dia tidak akan pernah menyentuh segala hal yang berhubungan dengan Heechul. Suri menghela nafas. Sekali lagi dia melirik tabloid itu.

Kemudian perhatiannya teralih pada kalender yang tergantung di atas televisi. Mestinya Heechul pulang lusa. Suri mendesah lagi. Tanpa berita tabloid pun aku tahu kapan Heenim pulang, gerutunya dalam hati.
Suri berhenti di meja makan. Mengambil setoples tortilla chips lalu bersandar di kaki sofa sambil meluruskan kakinya, bersiap mencari hiburan di televisi. Suri memindah channel berkali-kali. Tidak ada satupun yang menarik perhatiannya, kecuali tortilla chipsnya yang pelan-pelan berkurang. Dia menoleh ke arah telepon yang bergeming.

“AAARGH!” Suri berteriak kesal. Dia benci sendirian di rumah. Ah tidak, dia hanya benci kebingungan harus melakukan apa di waktu yang benar-benar senggang ini.

Suri menekan tombol remote televisinya tanpa ampun. Seolah semua kekesalannya dituangkan pada benda hitam kecil tak bersalah itu. Sampai akhirnya dia berhenti karena sebuah acara gosip di salah satu channel televisi kabelnya. Bukan kesukaan Suri sebenarnya, tapi ada yang aneh dengan beritanya. Setidaknya, begitu menurut Suri.

“Dia yang merusak hubungan saya dengan Heechul,” kata seorang perempuan berdada besar.
“Dia hanya mengaku-ngaku sebagai pacar Heechul,” kata perempuan yang satu lagi, yang bersuara seksi.

Suri melongo. Jelas dia tidak pernah melihat kedua perempuan berbaju ketat itu. Suri menelan ludah. Sepertinya mereka bukan orang Korea, hanya saja mereka mengenal Heechul. Dengan siapa lagi dan darimana orang-orang yang terlibat skandal denganmu, Heenim?

Suri memusatkan perhatiannya lagi pada televisi. Sejenak tortilla chipsnya terabaikan.

“Saya mengenal Heechul setahun sebelum dia diharuskan wamil. Saat itu saya sedang berlibur ke Korea Selatan. Saya lupa pertemuan kami pertama kali di mana, tapi dia mengajak saya berkenalan saat itu. Kami berkomunikasi cukup intens sejak saat itu. Bahkan ketika saya kembali ke Indonesia, saya tetap berkomunikasi dengan Heechul,” si perempuan berdada besar itu mengambil nafas untuk meneruskan ceritanya. Ketika dia mengambil nafas dengan cara yang sedikit berlebihan, dadanya yang besar itu juga ikut naik turun.

“Beberapa bulan sebelum Heechul wamil, saya kembali ke Korea Selatan. Kami bertemu lagi setelah sekian lama saling merindukan. Saya pikir, orang dewasa seperti kami ini ketika sudah saling berkomunikasi intens, saling nyaman, berarti bisa dianggap sebagai pacar, kan?” lanjut perempuan berdada besar itu sambil tertawa.

“Coba bayangkan, siapa juga yang mau menolak Heechul yang ganteng, cool, terkesan bad boy. Ditambah badannya yang hooooooot,” kata perempuan itu lagi.

Suri membelalak semakin lebar. Si perempuan berdada besar yang –katanya- dari Indonesia itu bercerita dengan semangat tentang pertemuannya dengan Heechul. Suri hampir muntah ketika perempuan berdada besar itu mengucapkan kata hot dengan desahan yang –menurut Suri- bisa membuat para laki-laki tiba-tiba berpindah ke alam fantasi mereka.

“Saya memang baru bertemu Heechul beberapa bulan sebelum dia wamil. Saya sedang ke Korea Selatan waktu itu. Yah, saya pikir saya bisa mendapat jodoh dari negeri seberang, siapa yang tahu?” kata si perempuan satu lagi yang bersuara seksi, kali ini dengan desahan juga.

“Sebelum dia wamil, dia menelepon saya. Dia meminta saya ikut mengantarnya sampai gerbang tempat dia wamil itu. Saya sih mau saja. Saya artikan berarti saya ini spesial di matanya. Saya pikir, akhirnya jodoh saya di depan mata,” lanjut perempuan bersuara –desahan- seksi itu.

“Saya peluk dia erat waktu itu. Badannya yang seksi membuat saya mabuk kepayang,” kata di perempuan bersuara seksi itu sambil tertawa.

Suri tidak habis pikir. Perempuan yang satu ini, suaranya sendiri sudah serak-serak basah begitu. Dia masih mendesah-desah juga ketika bicara. Bahkan caranya tertawa pun ada desahan-desahan yang membuat Suri bergidik ngeri. Untungnya, dia tidak membawa pacarnya ketika menonton acara gosip ini.

Sementara commercial break, Suri membuka internet lewat smartphonenya. Dia mencari kasus apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua dan bahkan melibatkan Heechul. Setelah beberapa saat, Suri menemukan satu artikel tentang mereka. Tapi Suri menghela nafas. Artikelnya berbahasa Indonesia. Tadi saja Suri harus berpikir keras, mengingat-ingat semua kosa kata yang diucapkan perempuan-perempuan tadi.

Setelah menghitung kancing kemejanya, Suri membuka artikel itu.

Artis seksi Dupe dan Jepe kembali membuat sensasi. Keduanya saling melaporkan ke polisi terkait kasus cakar-mencakar yang mereka lakukan ketika syuting sebuah film. Dugaan awal penyebabnya, mereka hanya berselisih paham. Tapi seiring berjalannya waktu, dugaan-dugaan lain bermunculan. Yang paling menghebohkan adalah dugaan adanya cinta segitiga di antara mereka.
Keduanya belum menunjukkan adanya itikad baik untuk berdamai. Seperti sampai berita ini diturunkan, kasus ini belum menemukan penyelesaian.

WOW. Suri mengerjapkan matanya. Tidak disangka, acara gosip tadi adalah kelanjutan dari berita yang baru dibacanya ini. Suri kemudian memusatkan perhatiannya lagi pada televisi. Sayangnya, berita tadi sepertinya sudah selesai. Suri memerosotkan dirinya ke lantai. Suri menghela nafas, gelisah.

Dia mengambil smartphonenya lalu mengetik sesuatu. Send.

Hari kepulangan Heechul.
Suri sudah mondar-mandir sekitar satu jam di dekat gerbang tempat Heechul melaksanakan kewajibannya. Tapi gerbang masih tertutup rapat. Suri menggerutu kesal. Sial!

Setengah jam kemudian, dari jauh terlihat kepulan-kepulan debu beterbangan. Suri mendelik. Kepulan debu itu semakin mendekat ke arah gerbang yang pelan-pelan terbuka. Suri menahan nafas melihat kejadian itu.

Ketika gerbang terbuka lebar, sekonyong-konyong para pencari berita yang entah tadi bersembunyi di mana, segera merangsek ke depan; menambah kepulan debu di depan gerbang. Suri terbatuk. Dia menggerutu lagi.

Suri sama sekali tidak bisa melihat Heechul. Padahal tentara-tentara lain satu per satu keluar dari kekacauan di depan gerbang itu –dalam keadaan kacau juga. Suri menajamkan penglihatannya, dan seketika membelalak ketika mengetahui ada apa di dalam kekacauan itu.

Seorang perempuan berdada besar dan satu lagi berpantat tinggi saling menjambak, mencakar, dan segala macam kekerasan –yang biasanya terlihat di sinetron. Rambut panjang mereka sudah acak-acakan. Teriakan mereka yang penuh desahan juga menambah kacau hal itu. Ditambah jepretan kamera yang tidak beraturan, yang sepertinya datang dari kebingungan para pencari berita: meliput kepulangan Heechul atau mengabadikan kejadian langka ini. Dan sesosok pria dengan rambut super cepak yang hanya melihat kejadian itu sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Raut wajahnya yang tanpa ekspresi tidak terlihat terganggu dengan adanya kejadian dalam kepulan debu itu.

Pria itu Heechul. Suri menemukan Heechul. Dia ragu-ragu, antara merangsek kepulan debu itu atau menunggu semua reda. Ketika Suri memejamkan matanya, saking kerasnya dia memutuskan, seseorang menepuk bahunya. Sontak Suri melompat ke samping dan menoleh cepat.

Suri melongo. Seorang perempuan cantik dengan senyum evilnya berdiri di sampingnya. Jessica.

“Aku datang untuk menjemput Heenim,” kata Jessica. Suri mengerjapkan matanya.

“Sama,” sahut Suri segera.

“Tapi sepertinya, banyak sekali yang ingin menjemputnya,” lanjut Jessica dengan datarnya, sambil menunjuk kepulan debu yang perlahan mereda.

“Aku sedang berpikir bagaimana caranya menyampaikan pesan pada Heechul bahwa penjemput sesungguhnya ada di sini,” kata Suri putus asa.

Suri belum menyelesaikan kalimatnya ketika Jessica sudah mendahuluinya. Suri menahan nafas lagi. Jessica sepertinya bermaksud melewati kepulan debu itu.

Benar saja. Seratus meter lagi, Jessica sampai di kepulan debu itu. Tapi, tunggu. Ajaib! Kepulan debu itu segera mereda seiring semakin dekatnya Jessica ke arahnya. Sekarang terlihat betapa banyak orang-orang yang berada dalam kepungan debu-debu tadi. Oh, ajaib (lagi)! Orang-orang itu seolah membelah seperti dua kubu. Jessica melenggang dengan santainya di antara kedua kubu itu.

Jessica sudah sampai di hadapan Heechul. Mereka berpelukan singkat. Heechul kemudian melambai ke arah Suri, mengedip padanya. Heechul dan Jessica kemudian beriringan melewati dua kubu yang sekarang saling melongo itu.

“Lama tidak bertemu, Kecil. Oh, kau semakin gemuk sepertinya? Baiklah, aku tidak akan memanggilmu ‘Kecil’ lagi dengan badanmu yang sebesar ini, Beruang,” Heechul mengacak rambut Suri segera setelah dia dan Jessica sampai di depan Suri.

“Ah! Aku sudah menerima text messagemu. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Sayang,” lanjut Heechul, kali ini dia tersenyum lembut.

Suri menatap Heechul lama. Matanya mulai berkaca-kaca. Rasanya sia-sia selama ini berusaha tidak peduli pada berita tentang kakaknya, demi menekan rindu. Ternyata, dia memang merindukan kakaknya yang gila ini. Heechul tertawa melihat muka Suri yang menahan tangisnya. Direngkuhnya Suri dengan satu tangan.

Bogoshippeo, Suri-ya,” bisik Heechul. Suri menangis sekencang-kencangnya di pelukan Heechul.

Suri merasakan tangan Jessica menepuk-tepuk pundaknya lembut. Suri menangis lebih kencang.

“Apa hubunganmu dengan mereka, Heechul?” tiba-tiba sebuah suara seksi menghentikan tangis haru Suri. Suri, Heechul, dan Jessica serentak menoleh.

Dua orang perempuan dengan baju ketat yang sudah sobek sana-sini, dengan rambut acak-acakan, dengan make up yang sudah tidak karuan, berdiri di depan mereka.

“Oh! Kenalkan, ini Suri, adikku tercinta. Dan ini Jessica, tunanganku,” kata Heechul dengan senyum kambingnya. Dua perempuan tadi melongo.

“Tapi kita ini kan berpacaran?” tanya keduanya hampir berbarengan, membuat keduanya kaget. Termasuk Suri dan Jessica. Heechul hanya mengangkat alisnya.

“Memangnya aku pernah meminta kalian menjadi kekasihku?” tanya Heechul santai. Kemudian dia menggandeng Suri dan Jessica pergi, meninggalkan dua perempuan tadi yang sukses melongo hebat.

FIN

fantasied by CN.F

Comments

  1. Fitriiiiiiiii... gileee aku ngakak bro, tapi apa itu debu yang berterbangan, hahahaha xD
    hahahaha si suri dulu kecil, sekarang segede beruang ya? *ditabok Suri*
    Hahahaha sumpeh ini, aku dari awal baca ngakak udahan, hahaha. Akhirnya kamu tulis pid Jupe Depe ini, yakinlah sumpah kalau Heechul baca pie yo? xD

    ReplyDelete
  2. hahahaha sebenernya jauh dari bayanganku ya itu :p
    Heechul oppa butuh google translate buat ngerti tulisan ini kalo gitu *kalem*

    ReplyDelete
  3. hahahaha,,, tak kira ini beneran fanfiction di dalam fanfiction, ternyata gg jadi, tapi hasilnya tetep gokil koq, hahaha apa gara2 ada jupe depe?

    yah paling nggak ada nama dia kesangkut, terus siapa tau cuman cari nama2 castnya, terus nyari dah jupe depe, hahahaha

    ReplyDelete
  4. namanya yang dua orang perempuannya itu udah taksamarin eh malah mbokperjelas di sini jun -_-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)