Teori Pertemanan, Persahabatan

Begini, saya cuma pengen sharing tentang diskusi-tidak-disengaja beberapa waktu lalu.

Seorang teman saya bercerita bahwa selama ini dia nggak punya sahabat meskipun temannya bertebaran di mana-mana. Katanya untuk mencari orang yang benar-benar klik sama kita itu nggak gampang. Menurutnya, sahabat itu orang yang pikirannya sejalan sama kita. Yah kurang lebih begitu yang saya tangkap.

Pada saat itu, saya nggak kepikiran sama pernyataannya. Tapi kemudian saya sadar kalo saya kurang setuju sama pendapatnya.

Menurut saya, seni persahabatan itu terletak pada apa-yang-membuat-mereka-saling-berbeda. Muncullah sebuah pikiran: "pengertian itu datangnya dari perbedaan bukan?"


Anggaplah ada dua orang. Jalan pikiran mereka berbeda. Apa kemudian mereka nggak bisa menjalin sebuah  hubungan pertemanan? Nggak kan?

Menurut saya, jalan pikiran mereka yang berbeda itu yang kemudian membuat mereka mengerti satu sama lain (dengan catatan: keduanya saling terbuka lho yaa). Dari perbedaan pendapat juga, pikiran mereka menjadi terbuka lebih luas. Dari perbedaan itu juga, masing-masing bisa belajar berpikir dengan sudut pandang yang berlainan.

Intinya, perbedaan itu membuat kita jadi orang yang menghargai orang lain, belajar menjadi orang yang nggak egois, membuat kita memahami orang lain, dan banyak lagi.



Lalu tentang interaksi dua arah.

Kata seorang teman saya, cinta itu interaksi dua arah. Saling memberi dan menerima. Imbang.

Menurut saya, nggak cuma cinta yang harusnya begitu. Tapi juga pertemanan, persahabatan. Buat apa kita berteman dengan orang yang cuma mau memanfaatkan kebaikan kita?

Makanya muncul dalam pikiran saya: "cinta itu interaksi dua arah, pertemanan juga, makanya jadi menyenangkan".


Hubungannya dengan bahasan awal tadi, yah dengan saling terbuka berarti kita secara nggak langsung sedang berinteraksi satu sama lain.
Kuncinya ada di kata "saling" di mana bukan cuma kita yang memberi, tapi bukan cuma kita juga yang menerima.

Jadi, mari menjalin pertemanan dengan siapapun. Mari mencari seseorang (boleh lebih) yang siap mengoreksi kesalahan-kesalahan kita, yang siap mengerti dan memahami dari perbedaan yang ada, yang kemudian kita bilang dia (atau mereka) sahabat kita :)

Selamat mencari teman (yang baik) untuk kita semuaaa~


Comments

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)