Let Go (Windhy Puspitadewi)

Novel ini judulnya Let Go: Setiap cerita punya ruang sendiri di dalam hati. Let Go ini hasil karya dari Windhy Puspitadewi dan diterbitkan sama GagasMedia.
Now, let's talk about Let Go :)



"Kau tahu artinya kehilangan? Yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sebelum kau sendiri mengalaminya."

Novel ini bercerita tentang seorang anak bernama Raka yang secara ajaib berteman sama tiga orang berbeda watak. Yang satu bernama Nathan, dia seorang expert di segala bidang dan bisa dibilang hampir sempurna andai aja dia bukan orang sombong nan sinis haha. Ada lagi yang bernama Nadya, seorang ketua kelas yang keras kepala dan mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan orang lain. Seorang lagi namanya Sarah, dia pemalu dan lemah.
Awalnya karena Raka kepergok dua kali berkelahi, oleh wali kelasnya, Bu Ratna, "dihukum" dengan memintanya masuk redaksi majalah sekolah Veritas yang sayangnya digawangi oleh tiga orang berbeda watak tadi. Raka benar-benar merasa terjebak dalam komposisi tim yang aneh.
Tapi lama-kelamaan Raka yang sifatnya lebih sering bertindak sebelum berfikir membuatnya secara ajaib berteman baik dengan ketiga orang tadi.
Bahkan, setelah mengetahui ternyata Nadya memiliki hobi yang sama, Raka semakin dekat dengannya dan mengetahui sesuatu yang lain tentang Nadya. Mereka semakin dekat. Tapi Sarah yang selalu sering butuh bantuan membuat Raka mau tak mau membantu Sarah untuk bisa mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak diinginkannya. Dan setelah tahu bahwa Nathan ternyata seorang pengidap kanker otak, membuat Raka secara tidak sadar sering membantunya.
Konflik mulai terjadi ketika Raka ternyata menyimpan rasa pada Nadya padahal secara terang-terangan Sarah menunjukkan ketertarikannya pada Raka. Dan ketika Raka -dengan dorongan Nathan- berusaha menyampaikan perasaannya pada Nadya, Sarah malah terlebih dahulu mengatakan rasa sukanya pada Raka. Tapi Raka tetap keukeuh untuk mendapatkan Nadya. Lewat sebuah "penembakan" yang norak, akhirnya Raka dan Nadya jadian tanpa melukai hati Sarah yang pengertian.
Puncaknya ketika Nathan mengingatkan Raka akan rasa cintanya pada sang ayah yang sudah lama meninggal. Raka yang berusaha membenci ayahnya mati-matian demi tak mau kehilangan ingatan tentang ayahnya, akhirnya harus membuka pikirannya bahwa kita tak mungkin terus menerus terikat dengan masa lalu. Waktu juga yang akan pelan-pelan menghapus rasa sakit yang ditimbulkan dari kehilangan itu.
Dan suatu hari Nathan semakin memburuk kesehatannya. Dia tak pernah mau operasi karena menurutnya memperpanjang umurnya pun dirasa sia-sia. Ternyata dibalik segala kesombongan dan kesinisannya, Nathan menyimpan masa lalu yang menyakitkan juga. Ibunya meninggal saat dia SMP dan membuatnya terpukul. Dia yang tadinya humoris dan aktif olahraga menjadi pemurung dan nakal. Ditambah dia mengetahui bahwa dirinya terserang kanker otak. Akhirnya dia berusaha dan menjadi expert di segala bidang, tapi dia menutup diri dari pertemanan dan lingkungan sosial agar tak ada yang merasa kehilangan dia.
Raka yang menyadari bahwa Nathan sangat berarti buatnya, berusaha keras membuat Nathan mau operasi. Usaha Raka tidak sia-sia, Nathan mau operasi demi orang-orang yang disayangi dan menyayanginya.
Tapi takdir memang tidak bisa dilawan, Nathan meninggal setahun setelah operasi. Dan Raka -sekali lagi- kehilangan orang yang sangat berarti baginya.

Aku suka banget sama novel ini, selain pelajaran tentang kehilangan, banyak juga yang bisa diambil lho. Udah gitu bahasanya nggak berat kok, jadi enak dibaca.
Meskipun ada bagian-bagian yang sebenernya nggak perlu (menurutku), secara utuh novel ini bisa dibilang keren.
HIGH RECOMMENDED! :D

Ini ada beberapa quote yang ada di novel itu:
"Aku baca buku karena aku suka, bukan karena aku mengharap suatu penilaian dari orang-orang di sekitar aku. Bukan karena aku ingin dianggap hebat atau pintar atau berpendidikan atau beradab cuma karena udah baca sebuah karya sastra." (ini kata-kata Raka waktu membalas Nathan yang meragukannya)
"Kalau ada kupu-kupu yang terperangkap di sarang laba-laba, orang cenderung akan menolong kupu-kupu itu walaupun mungkin si laba-laba belum makan selama berhari-hari..Tapi gimana kalau yang terperangkap adalah ulat yang belum jadi kupu-kupu? Orang tetap nolong nggak? Padahal, keduanya sama. Di dunia ini, memang harus cantik supaya ditolong." (ini yang dibilang Nadya waktu ngobrol sama Raka)
"Orang yang menyukai dirinya sendiri apa adanya dan nggak pernah berusaha jadi orang lain adalah orang yang sangat keren." (kata Nadya pada Raka waktu mereka ngobrol di kafe)
"Orang yang baca banyak buku kayak kamu dan menguasai sejarah nggak mungkin bodoh. Kamu cuma sial karena hidup di tempat dan waktu yang salah. Tempat dan waktu ketika kamu dianggap bodoh kalau kamu nggak pintar dalam hal yang namanya sains." (ini Nathan yang bilang buat Raka karena Pak Anung meremehkan Raka)
"Dia yang harus membuat keputusan untuk dirinya, bukan Ibu, apalagi saya. Ini hidupnya. Jadi, tidak adil rasanya kalau orang lain yang memutuskan apa yang terbaik untuknya." (ini kata Raka ke Bu Ratna buat ngedukung ketidakmauannya membantu Sarah lebih jauh)
"Manusia itu lebih berani menghadapi apa pun kalau melakukannya demi orang yang dia sayangi." (Bu Prita dan Mama Raka nih yang bilang)
"Batas antara keras kepala dan bodoh itu sangat tipis." 
"Emang, batas antara genius dan gila cuma setipis kertas!" 
"Kamu, Caraka Pamungkas, kamu yang harus jadi alasan Nathan untuk tetap hidup!"

Comments

  1. halo ka, masih punya novelnya nggak ya? ada niatan buat nge jual?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)