#1 Spesial

Bagian 1.

130313. Spesial. Setidaknya bagi saya.
Pertama, alhamdulillah banget Allah masih kasih kesempatan buat saya hidup dan mampir di duniaNya selama dua puluh tahun ini. Allah masih kasih kesempatan saya untuk bernafas menghirup udaraNya dan diberikan sehat sampai detik ini.

Selanjutnya.
Ketika hari itu tiba, saya hanya bisa berucap syukur. Mungkin usia benar-benar mempengaruhi. Bisa dibilang tidak ada lagi keinginan bakal mendapat kado yang bertumpuk, kejutan yang berkesan. Tapi saya akui, saya masih mengharapkan ucapan selamat dari orang-orang yang saya sayangi hehe

Kuliah seperti biasanya. Hati rasanya seperti balon yang ditiup terus menerus, mengembang. Saya pikir teman-teman saya melupakan hari istimewa bagi saya ini. Ternyata tidak. Beberapa teman yang saya temui memberikan ucapan selamat. Kekanak-kanakan tidak kalau saya merasa senang bahwa mereka mengingat sedikit bagian dari diri saya? :3

Sama juga di kelas.
Cuma, ada satu dua tiga empat oknum yang notabene termasuk orang yang paling saya tunggu ucapannya, hanya bersikap biasa. Seolah itu hanya hari Rabu biasanya.
Sebagian diri saya bilang, "tunggu aja, mungkin mereka memang sengaja pura-pura lupa dengan ulang tahunmu."

Masih ada satu mata kuliah lagi tapi saya punya urusan mendadak yang tidak bisa ditunda lagi (baca: perpanjangan SIM :p). Setelah itu, pulang.

Sedikit syukuran di rumah. Sebuah kue 'angry bird' warna merah, beberapa botol soda, kue-kue basah, dan bakmi kopyok. Sederhana. Bahagia.

Malam. Nyatanya, satu dua tiga empat oknum yang notabene termasuk orang yang paling saya tunggu ucapannya tadi, tidak mengirimkan satupun pesan untuk saya. Yang menjengkelkan, kami saling berkomunikasi tapi tidak ada satupun yang menyinggung hari bahagia ini.
Sebagian diri saya menyerah, dia bilang, "ya sudahlah, mungkin mereka lupanya kebablasan."


Comments

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)