Perlukah Kusebutkan Namamu ?

Lagi, kamu datang di waktu istirahatku. Padahal ini sore hari, ketika tidak seharusnya ada bayanganmu yang berhasil melegakan hatiku seperti ini.

Aku sedang menunggu saat itu, dengan wajah lelah setelah melakukan sesuatu
Sampai kulihat kau datang dengan temanmu
Aku terpana sesaat, tak menyangka akan bertemu denganmu di tempat seperti ini
Aku cuma bisa memandangmu diam-diam, tanpa berani menyapa lebih dulu
Wajahmu lebih bersinar, lebih menawan sejak terakhir aku merekammu dalam memoriku
Kamu berdiri tepat di depanku, membuatku gugup salah tingkah
Semua gerak-gerikmu menunjukkan itu dirimu, tapi ingin menyapa saja rasanya enggan
Dan tak pernah terpikir sebelumnya olehku
Kamu meletakkan ponsel kesayanganmu di tanganku, titip katamu
Kamu merendahkan pandanganku biar sejajar mataku, pucat katamu
Lalu senyummu memenangkan hatiku lagi
Kamu beranjak dari hadapanku sementara aku mencari udara segar
Kutatap ponsel yang sangat kukenal, air mataku hampir jatuh terharu
Kamu datang lagi, menghampiriku dengan senyummu
Kamu menggumamkan sesuatu
Penampilanmu yang baru membuatku semakin kalah oleh egoku, egoku yang menyukaimu
Ketika tatapan kita bertemu lagi...

Aku terbangun
Dengan jiwa yang sepenuhnya ikut terbangun
Kamu begitu nyata dalam imajiku
Betapa aku merindumu ternyata

Comments

Popular posts from this blog

Hidup Itu Lucu

Rahasia Lain Istana Langit

Aku Diam (ketika) Aku Diam (karena)